Saturday, December 6, 2025

Cara Menghindarkan Diri Dari Kebodohan Rohani

 

Tips Menghidar Dari Kebodohan Rohani

Orang  Bodoh

Perkataan Yesus kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus, “Hai kamu orang yang bodoh dan lamban hati” (Lukas 24:25), bukanlah hinaan, melainkan teguran rohani yang mengungkap kondisi batin mereka. Kebodohan yang dimaksud Yesus bukan soal kemampuan berpikir, tetapi kelambanan hati seperti  tidak peka, tidak percaya, dan tidak menangkap apa yang Tuhan sudah katakan.

Akar dari Kebodohan Rohani

Selama hidup bersama Yesus, para murid telah sering mendengar pengajaran-Nya tentang kematian dan kebangkitan Mesias. Mereka juga mengenal nubuat para nabi. Namun ketika peristiwa salib terjadi, hati mereka tidak menangkap kebenaran itu. Karena itulah Yesus berkata “Betapa bodohnya kamu dan betapa lambannya hatimu untuk percaya”. Mereka mengetahui Firman, tetapi hati mereka tertutup. 

Kelambanan hati ini disebabkan oleh kondisi batin yang takut, penuh pergumulan, kekecewaan, kemuraman, dendam atau prasangka. Semua ini membuat mata rohani mereka tertutup, bahkan ketika Yesus hadir mereka tidak mengenaliNya. Hal ini juga dikuatkan disaat Yesus bertanya apa yang mereka bicarakan, Alkitab menyebut bahwa mereka berhenti dan berwajah muram (Lukas 24:17). Dari wajah muram ini menunjukkan bahwa hati yang terluka, harapan yang hancur, ekspektasi yang tidak terpenuhi. Keinginan mereka bahwa Yesus akan memerintah secara politik di dunia ini tidak sesuai dengan rencana Bapa bagi Mesias. Harapan yang keliru menambah hati mereka semakin lamban.

Terhindar Dari Kebodohan

1.      Meluruskan Hati dengan Firman Tuhan, 

Dalam perjalanan ke Emaus, Yesus menjelaskan kembali Kitab Suci kepada mereka. Hasilnya luar biasa, ketika kemudian mereka menyadari siapa yang berjalan bersama, mereka berkata “Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berbicara kepada kita di jalan?”. Firman Tuhan menghidupkan kembali hati yang dingin dan muram. Hanya Firman yang dapat meluruskan motivasi, mengembalikan fokus, menyalakan iman kembali. 

2. Hati Yang Taat 

Sering kali kelambanan hati muncul karena kita ingin segala sesuatu sesuai dengan kehendak kita, bukan kehendak Tuhan. Bahkan ketika Yesus hadir, para murid masih berbicara tentang keinginan mereka sendiri, bukan agenda Tuhan. Hati menjadi lamban ketika kita hanya mau mendengar apa yang cocok bagi keinginan pribadi, menolak koreksi Tuhan, tidak mau taat kepada Firman Allah. Ketaatan adalah kunci untuk menjaga hati tetap peka.

 3.      Hati Yang bersih

Hati yang bersih selalu membawa seseorang kembali ke arah yang benar, sebagaimana dua murid yang awalnya berjalan menuju Emaus dengan kekecewaan dan hati yang keruh. Namun saat mereka berjumpa dengan Yesus, kekecewaan itu berubah menjadi pengharapan yang menuntun mereka kembali ke Yerusalem tempat janji Tuhan digenapi. Yerusalem menggambarkan pemulihan serta pusat kehendak Allah, sementara Emaus melambangkan pelarian dari pergumulan dan kebingungan batin. Perjumpaan dengan Kristus menyucikan hati, mengarahkan kembali langkah kepada komunitas orag orang yang beriman, kepada janji Tuhan, dan kepada agenda Allah yang sejati.


Cara Menghindarkan Diri Dari Kebodohan Rohani

  Tips Menghidar Dari Kebodohan Rohani Orang  Bodoh Perkataan Yesus kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus,  “Hai kamu orang yang bodo...