Friday, June 20, 2025

HIKMAT

 

HIKMAT

 


Fakta Alkitab

Alkitab menuliskan tentang Hikmat dalam kitab Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN, adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”. Kata “Khok-maw” (חָכְמָה) dalam bahasa Ibrani berarti "hikmat" atau "kebijaksanaan". Sehingga dapat diartikan hikmat disini adalah hikmat Tuhan merujuk pada kebijaksanaan, pengetahuan dan pemahaman yang datang dari Tuhan.

Seseorang yang memiliki hikmat Tuhan adalah orang yang memiliki kebijaksaan spiritual yang mampu memahami dan merapkan firman Tuhan  dalam kehidupan sehari hari dan mampu untuk membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sikap Hati

Takut akan Tuhan adalah sikap hati yang harus dimiliki seseorang supaya mendapatkan hikmat Tuhan. Bahasa Ibrani Yir-aw (יִרְאָה) dalam Perjanjian Lama memiliki arti "takut" atau "rasa hormat".  Takut akan Tuhan dalam Perjanjian Lama bukan berarti takut dalam arti negatif, melainkan rasa hormat, kekaguman, dan pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan. Ini mencakup kesadaran akan kekudusan Tuhan dan keinginan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam beberapa ayat, yir-aw juga dapat diartikan sebagai "rasa takut yang saleh" atau "penghormatan yang benar" kepada Tuhan.

Sumber Hikmat

Rasa hormat kepada Tuhan ditunjukkan dengan menghormati setiap firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab. Karena tulisan yang ada di dalam Alkitab adalah dari Tuhan dan perkataan Tuhan sendiri, maka menghormati firman yang tertulis berarti menghormati Tuhan sebagai pemberi firman. Oleh karena itu, apa saja yang difirmankan Tuhan di dalam Alkitab tidak boleh dikurangi, ditambah, dibantah atau ditafsirkan secara sembarangan, melainkan harus ditafsirkan sesuai maksud Tuhan yang terkandung dalam firman tersebut, serta diyakini dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketidaktahuan dan keangkuhan diri yang menolak untuk mengakurasi dasar pemikiran dan keyakinan, serta memperoleh informasi yang salah dari pihak lain, dapat menyebabkan memiliki dasar keyakinan yang salah. Hal ini merupakan kendala dalam memperoleh hikmat Tuhan. Oleh karena itu, jika ada firman Tuhan yang belum dipahami atau terdapat perbedaan pemahaman tentang firman Tuhan, janganlah cepat-cepat menyalahkan pemahaman orang lain. Pastikan bahwa pendapat yang kita yakini sesuai dengan maksud dari firman Tuhan tersebut. Carilah informasi dari sumber lain, baik melalui literatur maupun bertanya dan belajar dari orang yang dianggap mampu untuk menjelaskan. Jika sudah dipastikan bahwa apa yang disampaikan orang lain itu benar, maka kita harus mau mengakui dan menggantikan dasar pemikiran dan keyakinan kita sesuai dengan kebenaran yang telah diterima. Ini memerlukan kerendahan hati dan kesediaan untuk belajar, serta mengakui bahwa kebenaran dapat datang dari sumber lain. Dengan demikian, kita dapat memperbarui pemahaman dan keyakinan kita sesuai dengan firman Tuhan.

Penting untuk diingat bahwa menolak kebenaran firman Tuhan dan tidak mau belajar dari orang lain yang telah memahami firman Tuhan dengan baik dapat disebut sebagai kebodohan. Kebodohan ini dapat diwujudkan dalam bentuk penghinaan terhadap hikmat dan didikan. Menghina hikmat terjadi ketika seseorang menolak menerima kebenaran firman Tuhan, sedangkan menghina didikan terjadi ketika seseorang menolak untuk mengakurasi  pikirannya dan belajar dari firman Tuhan, serta menolak didikan dari orang yang telah diakurasi  pemahaman firmannya oleh Tuhan. Apalagi jika seseorang melarang atau menghalangi orang lain untuk belajar firman Tuhan demi mengukur pikiran dan hatinya selaras dengan firman Tuhan.

Cara Menghindarkan Diri Dari Kebodohan Rohani

  Tips Menghidar Dari Kebodohan Rohani Orang  Bodoh Perkataan Yesus kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus,  “Hai kamu orang yang bodo...